Rincian Penyakit Gunung Parah yang Menyebabkan Meninggalnya

BOLA206 – Saat mendaki Puncak Jaya atau Piramida Carstensz, dua pendaki wanita kehilangan nyawa. Sebelum meninggal, keduanya dikatakan menderita Penyakit Gunung Akut (AMS) saat mendaki.
Gunung tertinggi di Indonesia, Gunung Cartensz, berdiri 4.884 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu dari Tujuh Puncak, yang merupakan tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. Tubuh manusia menghadapi sejumlah kesulitan fisiologis pada ketinggian tersebut yang, jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan tepat, dapat mematikan.

Acute Mountain Sickness : apa itu?

Acute Mountain Sickness , atau AMS, adalah sindrom yang terjadi ketika tubuh tidak mampu beradaptasi dengan kadar oksigen di bawah atmosfer. Di dataran tinggi, biasanya di atas 2.400 meter, AMS dapat menyerang pendaki gunung, pemain ski, atau wisatawan.

Dalam komentarnya kepada detikcom, dokter spesialis kedokteran penerbangan, dr. Wawan Mulyawan, menjelaskan bahwa perubahan fisiologis akan terjadi pada tubuh saat berada di ketinggian, terutama jika ketinggiannya lebih dari 3.048 meter di atas permukaan laut. Jika perubahan tersebut tidak dipantau dengan baik, akan berdampak negatif, berbahaya, bahkan dapat berakibat fatal.

“Penyakit yang paling umum dialami pendaki di ketinggian adalah AMS. Biasanya, gejala ringan dapat muncul di atas ketinggian 2.500 meter, dan akan bertambah parah seiring dengan bertambahnya ketinggian,” ujarnya.

Gejala Acute Mountain Sickness

Menurut artikel Healthline, gejala Acute Mountain Sickness atau AMS biasanya muncul beberapa jam setelah pindah ke ketinggian yang lebih tinggi. Intensitas penyakit seseorang menentukan gejala yang dialaminya. Di antara gejala-gejala ringan adalah:

sakit kepala, pusing, nyeri otot, sulit tidur, mual, muntah, mudah tersinggung, kehilangan nafsu makan, edema wajah, kaki, dan tangan, detak jantung cepat, dan dispnea saat berolahraga

Kasus yang parah dapat memengaruhi jantung, paru-paru, otot, dan sistem saraf, yang mengakibatkan gejala yang lebih parah. Misalnya, kebingungan akibat pembesaran otak. Selain itu, cairan di paru-paru dapat menyebabkan sesak napas.

BACA JUGA : Federico Dimarco cedera dan harus meninggalkan Inter Milan dan Italia.

Termasuk dalam kategori penyakit ketinggian

Jenis penyakit ketinggian yang paling umum adalah penyakit gunung akut, atau AMS. Dua bentuk penyakit ketinggian yang lebih parah dan berpotensi fatal dapat disebabkan oleh AMS jika tidak teridentifikasi.

Edema serebral ketinggian tinggi (HACE), di mana otak mengumpulkan cairan berlebih, membengkak, dan berhenti berfungsi secara normal, adalah salah satu dari dua gangguan yang lebih parah yang dapat muncul bersamaan dengan AMS.

Edema paru ketinggian tinggi (HAPE), penyakit lain, dapat bermanifestasi dengan atau tanpa tanda-tanda peringatan penyakit ketinggian. Cairan memasuki paru-paru akibat HAPE.