Drama Penyanderaan Kereta

Drama Penyanderaan Kereta

BOLA206 – QUETTA: Setelah konfrontasi selama sehari yang melibatkan ratusan tawanan, pasukan keamanan Pakistan menewaskan ke-33

penyerang ketika mereka menyerbu kereta yang direbut militan separatis pada hari Rabu, menurut militer.

Jaffar Express membawa 440 penumpang dari ibu kota Balochistan,

Quetta, ke Peshawar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada hari Selasa ketika militan separatis Baloch meledakkan rel kereta api dan menembakkan roket ke arahnya.

Menurut militer, empat personel keamanan dan 21 sandera tewas selama insiden tersebut.

“Kami membebaskan banyak orang hari ini, termasuk wanita dan anak-anak… Menurut Reuters, juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry menyatakan bahwa operasi terakhir di laksanakan dengan sangat hati-hati. “Tidak ada warga sipil yang tewas dalam tahap akhir operasi,” lanjutnya.

Membunuh Puluhan Sandera
Tentara Pembebasan Baloch, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut,

melaporkan bahwa 50 penumpang telah tewas pada Rabu malam sebelum militer mengumumkannya. Mereka melaporkan telah menahan 214 orang, terutama personel keamanan, pada Selasa.

Jika pihak berwenang tidak membebaskan tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang hilang yang mereka klaim telah diculik oleh militer dalam waktu 48 jam,

Di Balochistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, BLA merupakan kelompok bersenjata etnis terbesar yang menentang pemerintah.

Dalam beberapa bulan terakhir, para teroris telah meningkatkan aktivitas mereka dan menargetkan militer Pakistan sambil menggunakan strategi baru untuk menyebabkan kematian yang signifikan.

Menurut militan Baloch, mereka telah bertempur untuk mendapatkan sebagian besar kekayaan tambang dan mineral di wilayah tersebut yang ditolak oleh pemerintah federal.

Rompi Bunuh Diri

Operasi penyelamatan menjadi lebih sulit karena militan membawa rompi bunuh diri sambil duduk di antara penumpang yang disandera,

kata Menteri Dalam Negeri Muda Talal Chaudhry kepada televisi Geo pada hari Rabu. Ia mengklaim bahwa kereta tersebut telah diambil alih oleh 70–80 penyerang.

Drama Penyanderaan Kereta

Untuk memerangi para ekstremis, militer telah mengirim ratusan tentara serta pasukan khusus dan angkatan udara, kata Chaudhry.

Ia mengklaim bahwa selama tahap akhir operasi, pasukan berpindah dari satu gerbong ke gerbong lain untuk mengeksekusi militan yang tersisa setelah pasukan khusus telah melenyapkan para pelaku bom bunuh diri.

Tidak jelas bagaimana dan di mana penumpang akan dievakuasi, dan ia tidak dapat menyebutkan jumlah orang yang diselamatkan selama tahap operasi ini.

Sebelum deklarasi militer, para pejabat telah mengklaim bahwa masinis kereta dan sejumlah orang lainnya telah dibunuh.

Sebelum pengumuman militer, perwakilan pemerintah telah mengklaim bahwa 190 penumpang telah diselamatkan dari kereta, dengan lebih dari 50 dari mereka diangkut ke Quetta untuk dipersatukan kembali dengan orang yang mereka cintai.