Giliran Sang Megabintang yang Bantu Lionel Messi

BOLA206 – Sang wonderkid Argentina yang pernah membantu Lionel Messi itu di tegur pelatih Cesc Fabregas setelah Como kembali gagal menang di Liga Italia.

Pada Kamis, 11 Juli 2024, dalam laga pekan ke-12 Serie A, Genoa berhasil mengalahkan Como di Luigi Ferraris.

Lucas da Cunha membawa Como unggul terlebih dahulu pada menit ke-17, tetapi gol Genoa di masa injury time justru menghancurkan kemenangan yang sudah di depan mata.

Giliran Sang Megabintang yang Bantu Lionel Messi

Como hanya mampu bermain imbang 1-1 setelah Alessandro Vogliaccio menyamakan kedudukan pada menit ke-90+3.

Padahal, klub Indonesia itu sempat berpeluang mencuri poin di kandang lawan.

Namun, pelatih mereka, Cesc Fabregas, masih belum puas karena timnya gagal mengamankan tiga poin.

Dalam enam pertandingan Liga Italia terakhir, I Lariani belum pernah menang.

“Ini benar-benar kombinasi yang fantastis bagi kami,” kata Fabregas seperti di kutip Tuttomercatoweb.

“Penampilan yang luar biasa, clean sheet. Tim menunjukkan antusiasme, rasa lapar, agresi, dan keberanian bermain kotor yang kurang dalam dua pertandingan pertama.

“Musim ini, saya mendengarnya beberapa kali, tetapi poin tidak pernah terwujud. Itulah yang membuat saya marah.

“Skor akhir adalah 1-1, yang berarti kehilangan dua poin lagi, meskipun tim ini menciptakan banyak peluang.”

Fabregas tidak menahan diri untuk menuding pemain yang berkinerja buruk dalam beberapa pertandingan terakhir.

Misalnya, mantan gelandang Barcelona dan Arsenal itu secara terbuka mengkritik kiper Emil Audero setelah kalah dari Empoli 1–5.

Kiper Indonesia itu tidak lagi menjadi pilihan utama.

Setelah pertandingan melawan Genoa, Cesc Fabregas sekali lagi menegur satu pemain Como.

Nico Paz, si bocah ajaib Argentina, adalah pemain itu.

Paz melakoni debutnya bersama Tim Nasional Argentina pada 15 Oktober.

Selama pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bolivia, ia membantu Lionel Messi.

Namun, Fabregas kini menegur Paz karena tidak memberikan bantuan saat di butuhkan.

Fabregas menyatakan, “Ia perlu menjadi lebih baik dalam membuat keputusan akhir.”

“Ia harus membantu penyerang, bukan menendang, dalam skenario 3 lawan 1.”

“Ia gagal melakukannya dalam dua atau tiga kesempatan.”

“Jika ia ingin menjadi pemain top, pemain yang memberi dampak, ini perlu menjadi lebih baik.”

“Dalam situasi seperti ini, pemain top tidak pernah membuat kesalahan.”