Penaklukkan Majapahit oleh

BOLA206 – JAKARTA : Kerajaan Majapahit berhasil ditaklukkan oleh Raden Patah, Raja Demak pertama. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa ini diperintah oleh Jin Bun atau yang dikenal dengan nama Raden Patah, yang berhasil menumbangkan kerajaan yang disegani dan ditakuti di seluruh nusantara.

Para prajurit Demak yang dipimpin oleh Jin Bun tidak hanya berhasil menguasai Majapahit, tetapi juga berhasil menangkap Bhre Kertabhumi, yang disebut-sebut sebagai raja terakhir Majapahit. Hal ini sekaligus menjadi bukti bagaimana Kesultanan Demak berhasil menumbangkan Majapahit. Pasukan Majapahit yang tersisa pun dibuat tak berdaya oleh pasukan Demak yang menyerbu Majapahit. Namun, Kesultanan Demak tidak serta merta menghancurkan Majapahit akibat serangan tersebut.

Setelah berhasil menaklukkan Majapahit, Raja Demak disebut-sebut lamban mengubah cara hidup masyarakat Majapahit agar bisa menjadi bagian dari berdirinya negara Islam Demak. Ia membiarkan mereka hidup terabaikan. Kemampuannya untuk merayu orang Majapahit yang beragama Hindu-Jawa itu kurang. Ia menaruh curiga kepada mereka.

“Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Munculnya Negara-negara Islam di Nusantara” karya sejarawan Prof. Slamet Muljana merinci bagaimana Jin Bun atau Raden Patah benar-benar terlalu bergantung pada komunitas Muslim Tionghoa atau non-Muslim di kota-kota pelabuhan di sepanjang pesisir Laut Jawa.

Ia mengabaikan potensi para petani Majapahit terdahulu untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan dan perlindungan negara. Padahal, proses berpikir Jin Bun mudah dipahami. Kenyataan bahwa Jin Bun adalah pemuda yang sangat cerdas dan pemberani kini tidak dapat disangkal lagi.

Dengan tindakannya ini, ia mampu mengumpulkan pasukan di belakang panji Kesultanan Demak dan menggulingkan Kerajaan Majapahit yang berusia 184 tahun, yang telah menikmati masa kejayaan dan disegani oleh seluruh bangsa di Nusantara.

Penaklukkan Majapahit oleh

Sosok yang selama ini menjadi guru dan penasehat Jin Bun atau Raden Patah, Bong Swi Hoo atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ngampel telah meninggal dunia. Dengan meninggalnya Bong Swi Hoo, Jin Bun kehilangan seorang guru dan penasehat yang sangat berharga di puncak kekuasaannya. Bong Swi Hoo tidak dapat digantikan oleh siapa pun. Persiapan untuk menumbangkan kerajaan Majapahit hanya dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat dengan bimbingan Bong Swi Hoo.

Swan Liong mengasuh Raden Patah saat ia tumbuh besar di lingkungan masyarakat Tionghoa Muslim di Palembang.

Ia kemudian menjadikan Bintara sebagai rumahnya. Ia bekerja menyapu hutan di sana. Oleh karena itu, ia hanya mengenal minoritas Muslim di Tiongkok. Karena mayoritas penduduk Majapahit kuno adalah orang Jawa yang memeluk agama Hindu, ia tidak berkesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk Jawa-Hindu.

Pendapat Jin Bun, jika dilihat secara terpisah, sangat terbatas pada komunitas Tionghoa Muslim dan Tionghoa non-Muslim.