Puncak Arus Mudik

BOLA206 – Jakarta Ada kemungkinan arus mudik lebaran 2025 akan mencapai puncaknya lebih awal dari yang diperkirakan. Hal ini disebabkan oleh faktor kebijakan pemerintah yang baru saja ditetapkan.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Agus Suryo Nugroho, menyampaikan hal tersebut dalam diskusi bertajuk “Mudik Nyaman di Tengah Efisiensi Anggaran” yang diselenggarakan oleh Fraksi PKB DPR RI kemarin, Kamis, 6 Maret 2025.

Menurut Kakorlantas, sebelumnya diprediksi arus mudik 2025 akan mencapai puncaknya pada 28–30 Maret.

Agus menyatakan, “Namun ada kemungkinan arus mudik akan bergeser ke 22–27 Maret 2025.”

Kebijakan pemerintah yang mengatur fleksibilitas kerja bagi aparatur sipil negara (ASN), khususnya bekerja dari mana saja (WFA), bekerja dari kantor (WFO), dan bekerja dari rumah (WFH), menjadi komponen mendasar yang dapat menyebabkan terjadinya percepatan arus mudik.

Perubahan arus mudik tersebut dimungkinkan oleh kebijakan belajar mandiri yang berjalan bersamaan dengan kebijakan ASN pemerintah pada 21–27 Maret 2025.

Namun, pada arus mudik 2025, pihaknya juga telah mengidentifikasi empat tempat yang berpotensi rawan. Keempat lokasi tersebut berada di terminal penyeberangan, jalur arteri, jalan tol, dan destinasi wisata populer. Setelah Korlantas melakukan survei rute untuk menentukan pelaksanaan mudik tahun ini, ditemukan beberapa titik rawan.

“Saat ditanya terkait persiapan dalam pelaksanaan mudik, kami telah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk memastikan mudik tahun ini berjalan aman, nyaman, dan tertib, serta siap melaksanakan mudik 2025,” ungkapnya.

Menurut Agus, kemungkinan akan ada lebih banyak kendaraan di jalan tol menuju Jawa, Bali, dan Sumatera, serta tempat istirahat di jalan tol, pada arus mudik lebaran tahun ini. Berbagai upaya akan dilakukan pihaknya untuk mengurai kepadatan di tempat istirahat.

Tempat istirahat akan dibuka dan ditutup. Kami akan menutup pintu masuk ke tempat istirahat jika sudah penuh. “Demi keselamatan bersama, kami harapkan masyarakat mengurangi berhenti di bahu jalan tol,” ujarnya.

Puncak Arus Mudik 2025

Penambahan lajur akan dilakukan guna mengurangi kepadatan arus lalu lintas akibat tingginya volume kendaraan. Misalnya, pada arus balik mudik tahun ini, ruas tol Cipali yang awalnya dua lajur dari KM 72 hingga KM 110 akan diperluas menjadi tiga lajur.

Jika terjadi kepadatan arus lalu lintas di dekat GT Cikatama, penambahan lajur ini dapat mempercepat akses menuju Gerbang Tol Cikatama sehingga kendaraan dapat dialihkan melalui Cisumdawu.

Selain itu, ada kemungkinan terjadi kepadatan di pelabuhan penyeberangan saat arus mudik, khususnya di jalur lintas Bakauheni-Merak. Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas, diberlakukan harga tiket tunggal, yakni hanya tiket biasa. Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas, kendaraan bermotor juga dialihkan ke jalur alternatif menuju persimpangan.

Lebih lanjut, ia mengklaim destinasi wisata yang kerap dipadati kendaraan berupaya menciptakan situasi pengalihan arus lalu lintas. “Saat lebaran, tempat seperti Puncak selalu ramai. Apalagi saat lebaran. Kami sudah terapkan sistem satu arah. Namun, volume kepadatan kendaraan menentukan hal itu,” katanya.