Kesaksian Mengerikan Penumpang

BOLA206 – Di Kediri, truk pupuk tertabrak kereta api Kertanagara yang melaju dari Malang menuju Stasiun Purwokerto. Di KM 175+4 antara Stasiun Kras dan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, kereta api Kertanagara dan kendaraannya bertabrakan.

Didik, salah seorang penumpang kereta api Kertanagara, mengaku saat kejadian berada di gerbong eksekutif 3 atau gerbong 7. Ia mengaku saat itu sedang duduk, tetapi kereta api langsung merasakan guncangan hebat karena melaju kencang.

Kejadian itu terjadi pukul 10.55 WIB, saat kereta api baru saja meninggalkan Malang menuju Purwokerto. Didik yang dihubungi melalui telepon mengatakan, “Meski berada di barisan paling belakang, guncangan terasa karena melaju dengan kecepatan tinggi.”

Tepat di bawah tempat duduknya di gerbong 3, papan informasi digital di atas layar di gerbong 2 jatuh dan menghantam televisi akibat kuatnya benturan. Akibatnya, televisi rusak dan tidak dapat digunakan.

“Televisi rusak akibat terbentur papan informasi digital berkali-kali. Tepat di belakang kursi saya. Wartawan media Kota Batu itu menambahkan, “Alhamdulillah saya selamat dan tidak ada yang luka.”

Penumpang di gerbong depan juga mengalami luka ringan akibat benturan dengan pijakan kaki. Mereka dirawat dengan plester luka.

“Yang perempuan terbentur pijakan kaki, yang perempuan minta plester dan minta ke Reska. Setelah kejadian itu, pramusaji langsung memeriksa semua penumpang dari depan sampai belakang untuk mengetahui apakah ada yang luka dan memberikan pertolongan pertama, imbuhnya.

Menurut Didik, kereta api menabrak truk pupuk di perlintasan sebidang tanpa palang dan mogok sejak pukul 10.55. Meski masinis sudah dievakuasi, perjalanan masih terganggu oleh beberapa serpihan truk yang masih tersangkut di kereta.

“Hanya roda depan dan tengah lokomotif yang mati. Generator masih menyala, listrik masih menyala, gerbong penumpang masih beroperasi normal, dan satu-satunya yang mati, tambahnya, adalah sistem hiburan.