Suap Perkara Minyak

BOLA206 – JAKARTA : Dalam rangka penyidikan kasus pemberian fasilitas ekspor minyak kelapa sawit (CPO) kepada tiga korporasi, yakni PT Wilmar Group,

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, menyatakan,

temuan barang bukti tersebut diperoleh setelah pihaknya melakukan pengecekan di sejumlah lokasi di Jakarta dan sekitarnya sejak Jumat, 11 November hingga Sabtu, 4 Desember 2025.

Dalam jumpa pers di Gedung Kejaksaan Agung, Sabtu, 4 Desember 2025, Qohar menyatakan, “Dalam penggeledahan tersebut,

penyidik menemukan barang bukti berupa dokumen dan uang yang mengarah pada pemberian suap atau gratifikasi terkait dengan penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Qohar menjelaskan, barang bukti yang ditemukan di rumah empat tersangka, Wahyu Gunawan (WG),

di kawasan Villa Gading Indah adalah uang tunai senilai 40.000 dolar Singapura, 5.700 dolar AS, 200 yen, dan Rp10.804.000.

Pecahan uang dolar Singapura ada beberapa macam, yakni satu lembar pecahan 1.000, sebelas lembar pecahan 100, tiga lembar pecahan 50, lima lembar pecahan 10, dan dua lembar pecahan 2.

Suap Perkara Minyak Goreng

Kejaksaan Agung menyita sejumlah mobil mewah, antara lain Ferrari, Nissan GT-R, Mercedes-Benz, dan Lexus, serta uang tunai.

Dalam gelar perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Qohar menjelaskan, barang bukti tersebut diduga suap atau gratifikasi.

Agar majelis hakim yang mengadili perkara tersebut menjatuhkan putusan yang berkekuatan hukum tetap, MS dan AR memberikan suap sebesar Rp60 miliar melalui perantara WG untuk dibayarkan kepada MAN.

“Di mana WG digunakan untuk memberikan suap. Ia menyatakan bahwa klausul ini dimasukkan agar hakim yang mengadili perkara tersebut memberikan putusan yang ontslag van alle recht vervolging.

Terkait hal tersebut, maka “Karena terdapat cukup bukti terjadinya tindak pidana korupsi, penyuapan, dan/atau gratifikasi yang berkaitan dengan penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” tegasnya.